Satbrimob Sumsel-Pali,(2/2) Dalam menangani demonstrasi masa
seorang anggota polri sangat rentan menjadi korban amukan masa yang bertindak
anarkis. Sudah banyak kasus anggota polri yang menjadi korban amukan masa dalam
penanganan demonstrasi yang sudah di tahap merah.
Mengantisipasi hal tersebut, Satuan Brimob Polda Sumsel melakukan
latihan anti anarkis untuk menghadapi situasi masa yang sudah tidak dapat di
kendalikan lagi.
Hal ini Berdasarkan Prosedur tetap Kapolri No 1 Tahun 2010
Tentang Penanggulangan Anarki Satuan Brimob Polda Sumsel Mengadakan Latihan
Anti Anarkis untuk menghadapi Tantagan Polri kedepannya.
Aipda Sukardi Sebagai Kordinator Lapangan Sekaligus Pelatih
Dalam Latihan Anti Anarkis mengatakan, Latihan ini harus rutin dilakukan karena
mengingat banyak anggota Polri dalam menghadapi Masa menjadi amukan masa yang
sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
Latihan ini merupakan salah satu cara diamana kita dapat
mencegah timbulnya korban dalam kondisi dimana demonstrasi sudah tidak kondusif
dan masa sudah tidak dapat dikendalikan lagi,” Ujarnya.
Latihan ini diikuti oleh personil Batalyon D Pelopor, yang terdiri
dari 10 anggota batalyon D Pelopor yang
mengendarai 5 motor trail. Kegiatan ini langsung dilatihkan oleh Aipda Sukardi yang
menjadi instruktur penanggulangan anti anarkis.
Melalui latihan rutin ini diharapkan semua personil Brimob Polda
Sumsel dapat mengetahui dan semakin memahami pelaksanaan operasional kepolisian
dari satuan Tim Anti Anarkis, dalam tugasnya memback up Satuan Kewilayahan guna
menghadapi gangguan kamtibmas di Wilayah Hukum Polda Sumsel.
Danyon D Pelopor Kompol Maerun menambahkan, Latihan ini diharapkan
untuk anggota bisa lebih mahir dan sigap dalam menghadapi masa yang tidak bisa
dikendalikan lagi dan siap untuk pelaksanaan tugas oprasional sebagai satuan
tim Anti anarkis dalam memback up satuan kewilayahan di wilayah hukum Polda Sumsel
Khususnya Kabupaten Pali ini.
“Dalam latihan ini juga menjadi bekal bagi personil brimob dalam
menghadapi masa agar tidak menjadi korban amukan masa yang anarkis, serta dapat
meminimalisir adanya korban dari pihak pendemo maupun dari personil anggota
polri yang mengamankan demo itu sendiri,” Tuturnya.
0 Komentar