Kasus tawuran dan pengeroyokan yang melibatkan remaja dan pelajar, semakin marak terjadi di wilayah hukum Polda Sumatera Selatan. Mengantisipasi terulangnya para remaja terlibat aksi kekerasan, Polda Sumatera Selatan, melakukan upaya pembinaan.
Pembinaan terhadap para pelajar yang tertangkap tawuran dan aksi kekerasan ini, dilakukan Polda Sumatera Selatan, di Balai Rehabilitasi Sosial. Mereka mendapatkan program pembinaan mental dan kerohanian dari Brimob, serta pelatihan keterampilan bengkel, elektronik, dan bercocok tanam. Selasa, (05/04/2022).
Program pembinaan untuk pelajar yang tertangkap melakukan tawuran dan aksi kekerasan tersebut, diprakarsai oleh Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Toni Harmanto. Operasi pembinaan itu diberi nama Bina Kesuma Musi.
Selama tiga pekan, para pelajar diberikan pembinaan kedisplinan mental dan kerohanian. Diawali dengan potong rambut, mereka dibina di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Budi Perkasa di Jalan Sosial Km 5, Sukarami, Kota Palembang. Instruktur pembinaan ini diambil dari Brimob Polda Sumatra Selatan. Para pembina dari Brimob, memberikan pelatihan dan pengawasan langsung.
Setiap pagi, para pelajar yang tertangkap tawuran tersebut dilatih baris-berbaris, dan berolah raga usai melaksanakan ibadah subuh. Selain itu juga diberi wawasan tentang bahaya kenakalan remaja, dampak narkoba, pergaulan bebas, serta aksi tawuran dan balap liar.
Toni Harmanto menjelaskan, melalui pelaksanaan kegiatan Operasi Bina Kesuma Musi ini, diharapkan anak-anak usia sekolah yang terlibat kasus kekerasan dan tawuran, mendapatkan pembinaan bukannya hukuman.
"Diharapkan, dengan pembinaan ini bisa merubah sikap prilaku mereka dari melanggar hukum menjadi taat dengan hukum," tegasnya.
0 Komentar